Jangan Sepelekan Rabun Senja, Bisa Jadi Pertanda Diabetes

Salah satu gangguan penglihatan mata yang sangat mengganggu adalah rabun senja. Penderita rabun senja akan mengalami pandangan yang semakin buram pada kondisi cahaya yang mulai redup layaknya di malam hari atau di area dengan sedikit lampu. Sebagai contoh, anda akan sulit berjalan di area gelap layaknya bioskop, jalan di malam hari, atau bahkan sekadar untuk melihat bintang-bintang di langit yang bersih dari awan pada malam hari. Meskipun dianggap sebagai penyakit, beberapa pakar kesehatan justru menganggap rabun senja sebagai gejala penyakit lain yang anda harus waspadai seperti sebagai berikut.
Dapat disebabkan oleh penyakit berbahaya
Diabetes ternyata bisa memberikan gejala berupa masalah rabun senja bagi penglihatan. Gangguan yang terjadi pada penderita diabetes mirip dengan penderita katarak atau glaukoma dimana tekanan di dalam bola mata menjadi sangat besar sehingga saraf optik mata pun mengalami kerusakan dan kesulitan melihat dengan jelas pada pencahayaan yang minim. Penderita katarak sendiri bisa mengalami gejala layaknya rabun senja karena lensa mata yang semakin keruh sehingga akan sangat sulit digunakan pada senja atau malam hari. Selain itu, rabun senja juga bisa menjadi gejala penyakit keratonocus dimana kornea mata mengalami penipisan yang masif sehingga penglihatan pun menjadi semakin buram.
Pengobatan rabun senja
Jika kita ingin mengobati masalah rabun senja, maka kita tentu harus mencari tahun terlebih dahulu penyakit apa yang sebenarnya diidap oleh kita sehingga bisa mengobatinya dengan benar. Sebagai contoh, penderita katarak tentu saja harus mengganti lensa matanya yang telah keruh dengan lensa mata pengganti yang lebih baik. Selain itu, penderita glaukoma bisa memakai obat tetes mata khusus yang akan meringankan beban tekanan pada mata sehingga terbentuklah cairan yang bisa membuat penglihatan menjadi lebih baik. Penderita keratonocus ringan bisa diobati dengan penggunaan kaca mata atau lensa kontak.
Faktor keturunan
Sayangnya, masalah rabun senja juga bisa disebabkan oleh penyakit keturunan layaknya retinitis pigmentosa dimana di dalam retina justru banyak ditemui pigmen berwarna gelap yang membuat pandangan menjadi semakin buram. Masalah ini tentu harus mendapatkan penanganan khusus di dokter mata sehingga masalah rabun senja sekaligus penyakit penyebabnya pun bisa diobati dengan tuntas.
0 Response to "Jangan Sepelekan Rabun Senja, Bisa Jadi Pertanda Diabetes"
Post a Comment